Global Voices Advocacy - Defending free speech online

Sep 8, 2011

Kekalahan Muslim pada Perang Uhud: Keblinger pada harta jarahan

Kekalahan Muslim dan Muhammad pada perang uhud : kebelingir pada harta jarahan

Kekalahan Muslim pada Perang Uhud: Keblinger pada harta jarahan




Peta Operasi Perang Uhud
Tentara Muslim mengetahui bahwa pihak Quraysh berhasil dipukul mundur. Maka tanpa menunggu lagi, mereka berlarian maju mengumpulkan barang jarahan perang. Begitu serakahnya mereka saling berebutan peralatan perang sehingga begitu para pemanah Muslim dari atas bukit melihat kawan2nya menjarah, merekapun meninggalkan posisi mereka dan ikut berlari mengambili barang jarahan perang. Hanya 10 pemanah yang dipimpin oleh Abd Allah ibn Jubayr yang tetap berada di posisi mereka seperti yang diperintahkan Muhammad. Selebihnya tidak mempedulikan lagi perintah Muhammad karena terlalu tergiur oleh barang jarahan. Inilah yang ditulis Tabari tentang bagaimana besarnya nafsu para Jihadis terhadap barang jarahan perang.[94] 


Ketika para Jihadi yang menjaga garis belakang melihat tentara Quraysh dan para wanitanya melarikan diri dan melihat barang jarahan perang, mereka jadi bernafsu mengambilnya dan berkata, “Mari kita pergi ke Rasul Allah dan mengambil jarahan perang sebelum yang lain merebutnya duluan dari kita.” Kelompok lain ingin mentaati perintah Muhammad dan yang lain ingin meninggalkan posisi mereka. Pertentangan kedua kelompok ini dikatakan Tuhan di Q 3:145 “Siapa yang bernafsu … Alam Baka. Menyaksikan keserakahan akan barang jarahan perang, Ibn Masud berkata, “Aku sebelumnya tidak pernah menyadari bahwa ada pengikut2 Nabi yang begitu bernafsu akan dunia dan kekayaannya sampai pada hari itu.” 

Keserakahan tanpa kendali para Jihadi akan barang jarahan perang menyebabkan Khaild b. Walid, komandan pasukan berkuda Quraysh dapat menyerbu pasukan Muslim yang sedang mabuk barang jarahan dari belakang dan mengubah keadaan perang. Dia lalu menyerang dengan ganas sisa2 pemanah yang masih berada di tempat dan membunuh mereka semua, termasuk pemimpin para pemanah Abd Allah ibn Jubayr. Khalid b. Walid diikuti oleh Ikrimah b Abu Hakam (anak laki Abu Jahl; Abu Jahl dibunuh secara brutal di Badr II). Dikatakan bahwa para malaikat ada tapi mereka tidak membantu para Muslim.[95] 

Sudah jelas alasannya mengapa para malaikat ragu2 untuk menolong tentara Allah. Ketika tentara Muslim berantakan dan terpukul mundur, Muhammad mencoba mengatur peperangan. Dia berusaha memanggil orang2 untuk berperang demi Rasul Allah. Tapi panggilannya tidak dihiraukan dan tentara Muslim terus mundur. Para musuh dengan cepat bergerak mendekati posisi Muhammad. Sekelompok Jihadis yang setia berusaha melindunginya. Muhammad tidak bisa lari lagi. Dalam keadaan penuh kebingungan inilah muncul suatu berita bahwa Muhammad telah dibunuh, dan ini mematahkan semangat tentara Muslim. Para biografer Muhammad menulis hal yang bertentangan dan membingungkan ttg episode Perang Uhud ini. Inilah yang kumengerti setelah mempelajari beberapa versi kisah ini. 

93 Ibid
94 Tabari, vol.vii, p.114
95 Ibn S’ad, p.49 

Melihat perubahan keadaan perang di garis depan yang tercerai-berai, pihak Quraysh segera bangkit lagi semangatnya dan maju lagi bertempur. Seorang Quraysh wanita bernama Umrah bt. Alqamah Al- Harithya mengangkat bendera Quraysh yang tergeletak dan menegakkannya di atas tanah. Kali ini pihak Quraysh menguasai keadaan peperangan. Mereka berkumpul kembali dan mulai mencari Muhammad. Sekelompok tentara Quraysh yang telah membunuh pasukan panah Muslim, mengejar Muhammad dan para bodyguard-nya. Pada saat itu kebanyakan Jihadi sedang sibuk mengumpulkan barang jarahan. Hanya 9 orang Jihadi yang melindungi Muhammad, 7 dari mereka adalah orang Ansar (Medinah) dan 2 adalah Muhajir (yang hijrah dari Mekah). Sebagian tentara Khalid yang dipimpin oleh ibn Qamia melempari kelompok pelindung Muhammad dengan batu. Sebuah batu menerjang mulut Muhammad dan melukai gigi taring kanan bawah dan bibir bawahnya. Serangan pedang tentara Quraysh yang bernama Utbah b. Abi Waqqas (saudara laki Sa’d b. Abi Waqqas, orang Muslim) melukai jidat dan bahunya sehingga mengeluarkan banyak sekali darah. 

Pasukan Mekah menyerang tentara Muslim dari belakang sehingga Muslim kocar-kacir. Banyak tentara Muslim yang dibunuh tentara Mekah. Beberapa Muslim terluka sangat parah dan banyak yang mulai melarikan diri dari medan perang. Dengan luka di mulut dan badannya dan hati yang terluka, Muhammad memanggil para pengikutnya untuk terus berperang, tapi tidak ada yang mendengarkannya. Maka Allah mengirim Q 3:128, “Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang lalim.”

Muhammad yang sudah tak berdaya berteriak, “Siapa yang bersedia menjual nyawanya bagi kami?” Mendengar jeritan putus asanya, Ziyad b. al-Sakani (atau Umarah b. Ziyad al-Sakani) dan 5 orang Jihadi datang untuk melindungi Muhammad. Mereka semua mati satu per satu di hadapan Muhammad sehingga tinggal Ziyad b. al-Sakani yang masih hidup.[96]


Dikisahkan bahwa Hatib b. Baltah mengikuti Utbah b. Abi Waqqas dan membunuhnya meskipun sebenarnya Sa’d b. Abi Waqqas yang ingin membunuh saudara lakinya sendiri (Utbah). Meskipun serangan terhadap Muhammad tidak mematikan (karena Muhammad memakai baju perang dua lapis), pukulan yang diterimanya begitu keras sehingga dua cincin helmnya menusuk masuk pipinya. Muhammad yang terluka dengan hebatnya mengutuki orang yang menyerangnya. Para bodyguard-nya berperang dengan sengit untuk melindunginya, tapi tentara Quraysh terus menyerang tanpa berhenti sehingga akhirnya ke tujuh bodyguard Muhammad tewas semua. Sekarang tinggal 2 Muhajir yang bernama Ubaidullah dan Sa’d b. Abi Waqqas yang melindungi Muhammad.
Dalam waktu singkat, tentara Quraish melukai Talhah b. Ubaidullah. Pemegang bendera Muslim yang bernama Musab b. Umayr berdiri tak jauh dari situ. Kebetulan muka dan sosok dia mirip dengan Muhammad. Ibn Qamiah menyerang dan membunuhnya. Karena dia mengira yang dibunuhnya adalah Muhammad, maka dia berteriak sekuat tenaga, “Muhammad sudah dibunuh.” Mendengar kabar naas ini, tentara Muslim jadi kacau; karena kebingungan, mereka jadi bertempur satu sama lain. Satu korban dari kejadian saling serang antar kawan ini adalah ayah Hudhayfa yang bernama Al-Yaman. Ketika Hudhayfa melihat ayahnya akan dibunuh tentara Muslim lain, dia menjerit untuk menahannya, tapi terlambat dan ayahnya yang Muslim tewas di tangan tentara Muslim. Nantinya Hudhayfa memaafkan pembunuh ayahnya dan tidak menuntut uang darah.

Banyak Muslim yang melarikan diri dari medan perang dan kembali ke Medinah. Beberapa dari mereka membawa bangkai kawan seperjuangannya untuk dikubur di Medinah. Beberapa Muslim bahkan mencoba untuk menghubungi Abd Allah ibn Ubayy untuk bertarung melawan tentara Quraysh, agar mereka tidak dibunuh tentara Quraysh. Tapi usaha ini gagal. Setelah mengetahui pihaknya kalah dan dirinya tidak ada yang melindungi, Muhammad pun lari menyelamatkan nyawanya. Seorang Jihadi yang bernama Ka’b b. Malik melihat Muhammad yang lari ketakutan dan berteriak gembira, “Rasul Allah masih hidup.” Muhammad yang sedang ketakutan meminta Ka’b untuk tutup mulut, tapi tentara Quraysh berhasil mendengar bahwa musuh besar mereka masih hidup.

Seorang Quraysh yang bernama Ubay b. Khalaf memacu kudanya ke arah Muhammad untuk membunuhnya. Muhammad mengambil sebilah tombak dari tentaranya dan menusukannya ke arah Ubay b. Khalaf dan melukainya. Ubay kembali ke posisi tentara Quraysh dengan luka di tenggorokan dan lehernya sambil berkata, “Demi Tuhan, Muhammad telah membunuhku.” Orang2 Quraysh tidak melihat adanya luka yang serius mengancam jiwa pada diri Ubay. Tapi Ubay bersikeras mengatakan bahwa kutukan Muhammad telah melukainya. Ubay b. Khalaf mati karena lukanya dalam perjalanan kembali ke Mekah. Walaupun tidak ada bukti bahwa Muhammad telah membunuh siapapun dengan tangannya sendiri, Ibn Sa’d menulis, “Ubay Ibn Khalaf al-Jumahi, yang dibunuh Muhammad dengan tangannya sendiri ….” [98]

96 Tabari, vol. vii, p.120
97 Mubarakpuri, p.3

Ketika sedang lari menyelamatkan diri, Muhammad jatuh ke sebuah lubang jebakan yang digali Abu Amir, sang biarawan Kristen, untuk menjebak serdadu Muslim. Sekarang setelah mendengar teriakan gembira Ka’b, sekitar 30 tentara Jihadi termasuk sahabat dekat Muhammad yakni Abu Bakr, Ali, Umar, dll berlari ke arahnya. Ketika mereka sampai ke lubang jebakan, dengan lega mereka menemukan bahwa Muhammad masih hidup. Muhammad meminta mereka tidak ribut tapi bergerak menuju ke Utara ke sebuah gua di sisi bukit. Ali mengulurkan tangan untuk membantu Muhammad ke luar dari lubang itu. Bersama Muhammad, kelompok itu lalu bergerak diam2 ke arah bukit dan berlindung di situ, untuk mengatur rencana mundur bagi tentara Muslim dan terutama merawat luka Muhammad dan serdadu lain.

Dikabarkan bahwa Aisha dan beberapa Muslimah bergabung bersama kelompok Muhammad. Fatimah (anak perempuan Muhammad) tiba di tempat pertempuran dan menolong membalut luka ayahnya. Dibutuhkan waktu sebulan sampai semua lukanya sembuh.

Saudara perempuan Hamzah yang bernama Safiyah juga datang. Dia sangat sayang dan dekat dengan Hamzah. Perang Uhud juga menunjukkan bahasa yang sangat kasar dan vulgar, terutama dari pihak Muslim.

Misalnya: 

Ketika keadaan tentara Muslim sedang kacau balau, Hamzah terus bertempur dengan gagah berani membunuhi beberapa orang Quraysh. Budak Abisinia yang bernama Wahsi (Ingat? Dia disewa Hind bt. Utbah untuk membunuh Hamzah) mengamatinya dari jarak dekat dan mengambil posisi strategis untuk mengarahkan lembing mautnya ke arah Hamzah. Pada saat iut, Abd al-Uzza al-Ghubshani (Abu Niyar) berlalu di hadapan Hamzah. Abu Niyar adalah anak dari pesunat anak perempuan yang bernama Umm Ammar yang adalah budak Shariq b. Amr b. Wahb al-Thaqafi yang dimerdekakan. Jadi Hamzah membentaknya, “Ke sini kamu, anak tukang potong klitoris (alat kelamin wanita).”[99] Ketika Wahsi, budak Jubayr, melihat Hamzah membentak Abu Niyar, dia (Wahsi) dengan cepat melemparkan lembingnya dan menusuk bagian bawah perut Hamzah dan tembus ke luar diantara kakinya. Hamzah dengan cepat mati dan Wahsi mengambil kembali lembingnya dan balik menuju tempat kemah Quraysh. Dia sudah memenuhi tugasnya membunuh Hamzah. Mayat Hamzah tergeletak di tanah.

Jadi sekarang kita tahu bahwa FGM (Female Genital Mutilation = sunat bagi wanita) ternyata umum dilakukan diantara bangsa Arab di jaman Muhammad. Muhammad tidak berupaya apapun untuk mencegah praktek ini.

98 Ibn Sa’d vol.ii, p.50 

Seperti yang dikatakan sebelumnya, setelah Muhammad dikeluarkan dari lubang, Abu Bakr, Umar, Ali dan orang2 Muslim lain membawanya ke sebuah gua untuk merawat luka2nya. Seorang Jihadi mengeluarkan cincin yang menembus pipi Muhammad. Sewaktu sedang melakukan ‘operasi’ primitif itu, dia memutuskan gigi taring Muhammad yang sudah rusak sejak tadi. Darah mengucur deras keluar dari luka Muhammad membasahi mukanya. Malik b. Sinan menghisap darah itu dan menelannya.[100] Melihat ini Muhammad berkata, “Dia yang darahnya bercampur dengan darahku tidak akan tersentuh api neraka.” [101] Abu Bakr, Umar, Ali dan sahabat2 dekat Muhammad berusaha menghibur Muhammad dan Talhah b. Ubaidullah yang terluka berat. Bagi mereka yang menyebarkan berita palsu tentang kematiannya, 'Allah' mengeluarkan ayat Q 3:144, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”

Para Jihadi sekeliling Muhammad menjadi sangat lelah dan banyak yang jatuh tertidur di gua itu. Dalam waktu singkat Muhammad akhirnya meninggalkan medan perang dan berlindung di pegunungan Uhud.

Pada saat itu, setelah pihak Quraysh menyadari bahwa pihak Muslim telah dikalahkan dan mereka (pihak Muslim) telah melarikan diri ke pegunungan, mereka mulai memeriksa musuh2nya yang tewas di medan perang. Saat itu adalah tengah hari. Setelah siang berlalu, kaum Quraysh mulai mencari mayat Muhammad, tapi tidak menemukannya sehingga mereka mulai curiga jangan2 dia tidak mati. Beberapa tentara Quraysh memotong-motong mayat2 Muslim. Mereka memotong kuping2 dan hidung2 (bahkan juga alat kelamin) korban2 mereka dan dijadikan kalung. Hind bt Utbah sangat dikuasai rasa dendam sehingga dia tidak hanya mengenakan kalung2 dan gelang2 anggota badan musuhnya Hamzah, tapi juga terus melanjutkan dengan memotong-motong badan Hamzah. Dia robek perutnya, mengambil hati dan memakannya tapi rasanya sangat tak karuan sehingga dia memuntahkannya kembali. Abu Sufyan mengutuk perbuatan liar Hind itu.[102]

Lalu Abu Sufyan mendekati daerah dekat gua tempat Muhammad dkk berlindung dan bertanya siapa yang berada dalam gua. Tidak ada yang menjawabnya. Karena itu Abu Sufyan lalu meneriakkan bahwa orang2 Quraiyh telah membunuh semua ketua kelompok Muslim, termasuk Muhammad. Karena tidak tahan hinaan ini, Umar dengan marah berteriak balik dan mengatakan mereka semua masih hidup, selamat dan sehat, termasuk Muhammad. Meskipun agak kaget, Abu Sufyan ragu2 untuk melanjutkan pertumpahan darah dan mengatakan pada Umar bahwa tentara Quraysh sedang memuaskan kemarahan dengan memotong-motong mayat2 Muslim, tidak peduli Umar suka atau tidak. Abu Sufyan sudah puas membayar kematian anak lakinya Hanzalah b. Abu Sufyan yang mati di Badr II. Dia lalu menantang Muhammad untuk bertemu lagi di tahun depan di Badr. Muhammad menerima tantangan ini.

Setelah berteriak memuja Hubal (dewa terbesar di Ka’aba) dan Uzza (dewa lain dari Nakhla) atas kemenangan pihak Mekah, Abu Sufyan memerintahkan prajuritnya berbaris kembali ke Mekah. Akan hal ini, Muhammad mengumumkan Allah sebagai pelindung kaum Jihadi.

99 Tabari, vol.vii, p.121 100 Mubarakpuri, p.323
101 Ibn Ishaq, p.754; Ibn Hisham’s note
102 Heykal, Ch. Uhud 

Setelah Abu Sufyan pergi jauh dari tempat perlindungan kaum Muslim, Muhammad memerintah Ali untuk menyelidiki kepergian tentara Quraysh. Ali melaporkan kembali bahwa orang2 Quraysh menunggangi unta2 dan kuda2 mereka. Berita ini melegakan Muhammad karena ini menunjukkan tentara Quraysh sudah pasti kembali ke Mekah dan tidak berencana untuk kembali ke Uhud/Medinah. Setelah yakin tidak ada serangan lagi dari pihak Quraysh, Muhammad memerintah para pengikutnya untuk ke luar dari tempat persembunyian. Jadi sekali lagi pihak Muslim kembali ke medan perang yang sekarang penuh dengan mayat2 kaum Jihadi yang dipotong-potong. Ini sungguh pemandangan yang mengerikan. Ketika Muhammad melihat tubuh paman dan saudara angkatnya, Hamzah, yang berceceran, dia sangat sedih dan mulai menangis. Keadaan tubuh Hamzah sungguh mengerikan sehingga Muhammad melarang bibinya, Safiyah untuk melihat mayat saudara lakinya Hamzah. Tapi Safiyah tetap datang dan melihat mayat saudara lakinya tergeletak di tanah dengan sebagian anggota badannya hilang atau terpotong-potong. Safiyah tenang, menguasai diri dan meminta Allah mengampuni Hamzah. Muhammad memerintahkan agar mayat Hamzah dikubur di tempat dia mati.

Muhammad lalu bersumpah untuk membalas dendam dengan memotong-motong 30 orang Quraysh bagi Hamzah. Ada yang bilang dia bersumpah untuk memotong 70 orang. Akan tetapi, praktek potong memotong ini dilarang kemudian di ayat Q 16:126. Muhammad lalu melarang pemotongan mayat tapi mengumumkan: “Jihadi yang terluka akan dibangkitkan di hari akhir dengan darah menetes dari lukanya dan bau lukanya akan seperti bau musk (wewangian).”[103] Selain itu dia juga berkata: “Tuhan menaruh roh2 mereka yang mati di Uhud dalam sekelompok burung2 hijau dan para Jihadi ingin kembali dari surga dan dibunuh lagi, lagi, dan laig.”[104]
Pesan yang sama bisa dilihat di
Hadis Sunaan Abu Dawud, Book 14, Number 2514: Dikisahkan oleh Abdullah ibn Abbas: Sang Nabi berkata: Ketika saudara2mu dibunuh di perang Uhud, Allah menaruh roh2 mereka dalam sekelompok burung2 hijau yang terbang ke sungai2 di surga, makan buah2nya dan bertelur di lampu2 emas di naungan Takhta (Allah). Lalu ketika mereka merasakan manisnya makanan mereka, minum dan istirahat, mereka bertanya: Siapa yang dapat mengatakan kepada saudara2 kami bahwa kami hidup di Surga, sehingga mereka tidak takut untuk melakukan Jihad dan tidak mau berperang? Allah yang Maha Tinggi berkata: Aku akan memberitahukan mereka tentang kamu; jadi Allah mengirim turun, “Dan jangan mengira mereka yang mati di jalan Allah… “ sampai akhir ayatnya.
103 Ibn Ishak, p.388
104 Ibn Ishak, p.400


Setelah mengubur rekan2 mereka, para Muslim termasuk Muhammad kembali ke Medinah. Dalam perjalanan pulang ke Medinah, banyak orang, terutama kaum wanita yang sangat ingin tahu nasib orang2 yang mereka cintai. Muhammad tak punya pilihan lain kecuali menceritakan nasib buruk kekasih dan saudara2 mereka. Ketika dia melewati tempat tinggal para Ansar, Muhammad mendengar para wanita menangisi orang2 yang mereka kasihi. Dia sendiri menangis tapi tidak menemukan seorangpun yang menangisi Hamzah, paman Muhammad.

Di malam harinya (Sabtu, 7 Shawal), Muhammad bersama dengan tentara Muslim kembali ke Medinah. Ketika Muhammad masuk ke rumah keluarganya, dia dan Ali memberikan pedang2 mereka kepada Fatimah (anak Muhammad dan istri Ali) untuk membersihkan bercak darah pada pedang itu. Dilaporkan 70 Muslim mati di perang Uhud. Pihak Quraysh kehilangan 23 orang.[105]

Ada beberapa kecelakaan pembunuhan Muslim yang dilakukan pihak Muslim sendiri. Misalnya seperti yang sudah disebutkan bahwa Husayl b. Jabir al-Yaman dibunuh oleh pihak Muslim yang tidak mengenalinya. Muhamad membayar uang darah pada anak laki Husayl yang bernama Hudhayfah. Lalu Hudhayfah memberikan uang itu kepada para Muslim yang memerlukannya.

Anak laki Hatib yang bernama Yazid menderita luka parah dan dihibur oleh para Muslim lainnya dengan janji surga bagi yang mati sebagai martir. Mendengar hal ini, Hatib jadi marah dan menyalahkan pihak Muslim yang salah bunuh dan mengakibatkan anaknya mati. Muslim lain yang bernama Quzaman telah berperang dengan gagah berani dan membunuh 8 sampai 9 orang pagan dan dia sendiri luka parah. Ketika orang2 menyelamatinya karena keberaniannya, dia hanya berkata bahwa dia melakukan itu untuk membela masyarakatnya sendiri. Ketika rasa sakit yang ditanggungnya jadi tak tertahankan, dia akhirnya bunuh diri dengan memotong urat nadi tangannya dengan mata anak panah. Muhammad sangat tidak suka akan Quzman yang berkata bahwa dia berperang dan mati untuk negaranya dan bukan untuk Allah dan RasulNya. Ketika para pengikut Muhammad tanya padanya tentang nasib Quzman setelah mati, Muhammad menjawab, “Dia jadi penghuni neraka.”[106]

105 Ibn Sa’d, vol.ii, p.50
106 Mubarakpuri, p.334 
Seorang Yahudi yang bernama Mukhayriq juga mati di Uhud. Dia berperang bagi Muslim dan mengajak orang2 Yahudi lain untuk bertempur bersama Muhammad. Tapi kebanyakan Yahudi tidak ikut perang karena menghormati hari Sabbath (Sabtu). Melalui pengakuannya, Muhammad mengatakan bahwa Mukhayriq adalah Yahudi terbaik.

Di malam hari setelah mereka kembali ke Uhud, tentara Muslim tetap siaga di kota Medinah untuk berjaga-jaga andaikata pihak Quraysh menyerang lagi. Di sepanjang malam Muhammad memikirkan lagi apa yang telah terjadi dan bagaimana masa depannya dan para pengikutnya. Kekalahan di Uhud teramat menyakitkan baginya dan kredibilitasnya sebagai Rasul Allah sekarang terancam – Muhammad tahu betul akan hal ini. Dia harus tetap tenang, berkepala dingin dan menguasai diri, dan harus menentukan langkah apa yang harus dia ambil untuk memulihkan kredibilitasnya dan rasa terpesona para pengikutnya terhadap dirinya. Bagi mereka, dia tak terkalahkan dan dekat dengan Allah – hal ini merupakan kebenaran mutlak bagi mereka. Muhammad bersumpah untuk tidak akan kehilangan kekuatan kharisma dan hipnotisnya didepan para Jihadi. Di saat yang sama dia pun sadar akan bahaya tentara Quraysh kembali dan menyerang Medinah tiba2. Satu2nya pilihan baginya adalah ke luar untuk mencari tahu tentang tentara Quraysh dan memasukkan teror dalam hati mereka dengan segala cara yang bisa dia lakukan – ia kini sudah menjadi spesialis dlm hal ini.

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money