Global Voices Advocacy - Defending free speech online

Sep 16, 2011

Islam: In The LIght Of History : II-8

Islam : In the Ligth Of History Islam: Ditinjau dari Pengamatan Sejarah
Oleh Dr. Rafat Amari


diterjemahkan oleh Adadeh, Netter FFI Indonesia.

Bagian II - 8.

Tiadanya Para Pedagang Mekah

Tatkala berbagai pedagang Arabia disebut di banyak tempat, tak ada yang menyebutkan tentang pedagang dari Mekah.
Tidak hanya Mekah saja yang absen dari semua catatan peperangan selama periode Kaldea, tapi tak ada pula keterangan tentang perdagangan Mekah apapun. Berdagang merupakan kegiatan penting bagi orang Babylonia sejak awal abad ke-6 SM. Telah terjadi peningkatan perdagangan di tanah Arabia sepanjang jalur perjalanan ke daerah Bulan Sabit Subur. Catatan² sejarah Babylonia menunjukkan peningkatan perdagangan dan hubungan dengan para pedagang Arabia, tapi tak satu pun keterangan yang menyebut tentang Mekah. Para pedagang Arab terkenal akan perdagangannya dengan orang² Babylonia. Catatan sejarah menunjukkan Nabonidus mengirim surat ke salah satu pembantunya, memerintahkannya untuk memberi seorang pedagang Arab dari suku Thamud (Te-mu-da-a Ar-ba-a-a) beberapa talenta perak. [142]

[142] E. Ebeling, Neubabylonnische Briefe, Munchen 1949, No. 276; E.W. Moore, Neo-Babylonian Documents in the University of Michigan Collection, Ann Arbor, 1939, No. 67; dikutip oleh I. Eph’al, The Ancient Arabs, hal. 189

Beberapa dokumen sebelum Nabonidus menunjukkan orang² datang dari Teima ke Babylon, terutama untuk berdagang. Dokumen² lain menyebutkan tentang bangsa Qedar. Para pengelana dari Teima juga disebut dalam catatan sejarah Assyria dan Babylonia. Salah satu contoh surat menyebut tentang Am-me-ni-ilu tamkaru Te-ma-a-a, dan perjalanannya menghadap Raja Babylonia. [143] Meskipun demikian, di seluruh catatan sejarah perdagangan mereka, tak satupun ada keterangan tentang Mekah. Jika Mekah sudah ada di jaman Kaldea, tentunya Mekah akan disebut, terutama karena kota² lain di daerah yang sama disebut berkali-kali. Fakta menunjukkan bahwa di seluruh dokumen sejarah, kita tak menemukan seorang pun pedagang Mekah di seluruh tempat di Timur Tengah, sedangkan para pedagang dari berbagai kota Arabia barat disebut terus, bahkan sampai di tempat jauh seperti Sinai. Contohnya, prasasti² Sinai yang ditemukan menyebutkan tentang para pedagang dari suku Thamud. Kita juga temukan keterangan tentang para pedagang Mina di berbagai jaman berpergian ke daerah Bulan Sabit Subur. Para pedagang Mina juga berdagang ke Mesir di abad ke-3 dan 2 SM. Terdapat peti mayat dari batu milik pedagang Mina yang menjual kemenyan bagi kuil² ibadah Mesir. [144] Prasasti Mina yang ditemukan di Memphis, Mesir, dan Delos menjelaskan tentang kegiatan para pedagang Mina. [145] Prasasti² Mina dan Dedan di Yordania menjelaskan kegiatan para pedagang mereka di Bulan Sabit Subur. [146] Para pedagang Saba disebut dalam kitab Ayub, sekitar abad ke-9 sampai 7 SM. Para pedagang ini berkeliling di daerah Palestina. Prasasti² menjelaskan tentang para pedagang Sabian di Arabia timurlaut. [147] Para sejarawan membenarkan adanya orang² Sabian dekat Yathrib, di tempat bernama Wady ash Syeba, yang berarti Lembah Saba. Terdapat sebuah desa yang tertulis di prasasti Yunani bernama “Kolam Orang Sabi.” [148]

[143] R. F. Harper, Assyrian and Babylonian Letters, I, XIV, ( London – Chicago 1892-1914) dikutip oleh Eph'al , hal. 190
[144] Abdel Monem Sayed, “Reconsideration of the Minaean Inscription of Zayd 'il bin Zayd,” Proceedings of the Seminar for Arabian Studies, XIV, (1984), hal. 93-99; dikutip oleh Stanley Burstein dalam komentarnya di Agatharchides of Cnidus, on the Erythraean Sea, The Hakluyt Society London, 1989, hal. 149

[145] Teks Memphis diterbitkan oleh Rhodokanakis di Zeitschr.f.Semitistik, II, (1924), 113 ff; dikutip oleh James Montgomery, Arabia and the Bible, University of Pennsylvania Press, Philadelphia, 1934, hal. 135; dua orang pedagang Main menunjukkan bakti mereka terhadap dewa Wadd di Delos, lihat Felix Durrbach, ed., Choix d'Inscriptions de Delos, (Paris, 1921-1922), page 129; dikutip oleh Stanley Burstein dalam komentarnya di Agatharchides of Cnidus, on the Erythraean Sea, hal. 150;

[146] Lihat David Graf, Dedanite and Minaean (South Arabia) Inscriptions from the Hisma', Annual of the Department of Antiqueties, XXVII (Amman-Jordan, 1983,) pp. 563-5; dikutip oleh Stanley Burstein dalam komentarnya pada Agatharchides of Cnidus, on the Erythraean Sea, hal. 149

[147] Dua prasasti ditemukan di Taj di Kuweit, Geog. Journal, 1922, hal. 59; dikutip oleh James Montgomery, Arabia and the Bible, hal. 166

[148] Sebuah desa di prasasti Yunani disebut bernama " Kolam Orang Sabi " di Leja, Dussaud, Les Arabes en Syrie, page 10; dikutip oleh James Montgomery, Arabia and the Bible, University of Pennsylvania Press, Philadelphia, 1934, hal. 181

Dengan adanya berbagai catatan sejarah perdagangan ini, tidaklah masuk akal untuk mengira Mekah telah ada sejak jaman Abraham dan terletak di jalur dagang kuno. Tak ada satu pun peninggalan arkeologi atau keterangan kuno apapun tentang para pedagang Mekah, bahkan seorang pun tak ada. Di lain pihak, perdagangan setiap negara dan kota di daerah yang sama disebut dalam catatan sejarah kuno, termasuk tempat mereka biasa berdagang, atau tempat² yang biasa disinggahi para kafilah. Semua fakta sejarah ini mengatakan bahwa Mekah tidak mungkin ada sebelum jaman Kristen. Sudah waktunya bagi umat Muslim untuk merenungkan kesalahan sejarah yang sangat serius ini dalam Islam.


Back to Index


Diterjemahkan oleh Adadeh & Podrock : Netter FFI Indonesia dan dikutip dari FFI Indonesia

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money