Global Voices Advocacy - Defending free speech online

Oct 1, 2011

Apakah Quran Wahyu Ilahi - Part B-4

Jay Smith : Apakah Quran Wahyu Ilahi

Apakah Quran Wahyu Ilahi

Oleh : Jay Smith
diterjemahkan oleh Badranaya , Netter FFI Indonesia.

B. Masalah-masalah dalam Tradisi Islam

B.4. Kontradiksi 

Masalah lebih lanjut dengan tradisi-tradisi ini adalah adalah kontradiksi, kebingungan dan inkonsistensi serta anomali yang nyata diseluruh kisahnya. Misalnya Crone bertanya, "Apa yang kita lakukan dengan pernyataan Baladhuri bahwa kiblat (arah sholat) di masjid Kufah pertama adalah di sebelah barat ... bahwa ada begitu banyak Fatima, dan bahwa Ali kadang-kadang disebut sebagai saudara Muhammad? Ini adalah tradisi di mana informasi nya tidak bernilai dan tidak menghasilkan apa-apa."(Crone 1980:12)

Beberapa penulis menuliskan laporan yang bertentangan dengan kisah-kisah yang mereka pernah tulis sebelumnya. (Humphreys 1991:73; Crone 1987:217-218). Al-Tabari, misalnya, sering memberikan kisah yang berbeda, dan kadang-kadang bertentangan dari insiden yang sama (Kennedy 1986:362). Pertanyaan tentang seberapa jauh al-Tabari mengedit tetap mengemuka. Apakah dia memilih Akhbar (cerita pendek) yang digunakan dalam rangka untuk mengembangkan dan mengilustrasikan tema-teman utama tentang sejarah negara Islam? Kita tidak tahu.

Ibnu Ishaq memberitahu kita bahwa Muhammad mengalami kekosongan politik ketika memasuki Yathrib (Medina), tetapi kemudian ia mengatakan bahwa Muhammad merenggut otoritas dari penguasa di sana (Ibn Hisham ed.1860: 285, 385, 411). Ibnu Ishaq juga menceritakan bahwa orang-orang Yahudi di Madinah mendukung tetangga Arab mereka, namun kemudian mengatakan bahwa Muhammad dilecehkan oleh mereka (Ibn Hisham ed.1860: 286, 372, 373, 378). Manakah dari catatan-catatan tersebut yang jelas bertentangan yang harus kita percaya? Sebagaimana Crone tunjukkan, "cerita-cerita tersebut dikisahkan dengan pengabaian, tanpa memandang fakta tentang situasi Madinah yang memungkinkan atau tidak." (Crone 1987:218)

Kesulitan lain adalah catatan-catatan lain yang bertentangan yang diberikan oleh pengumpul yang berbeda-beda (Rippin 1990:10-11). Banyak variasi pada tema umum. Ambil contoh 15 catatan yang berbeda dari pertemuan Muhammad dengan perwakilan dari agama non-Islam yang mengakui dia sebagai seorang nabi masa depan (Crone 1987:219-220). Beberapa tradisi menyebutkan kejadian ini terjadi selama masa kanak-kanak (Ibn Hisham ed.1860: 107), yang lain ketika ia berusia sembilan atau dua belas tahun (Ibn Sa'd 1960:120), sementara yang lain mengatakan dia berusia dua puluh lima pada waktu (Ibnu Hisyam ed.1860: 119). Beberapa tradisi menyatakan bahwa ia diramalkan oleh orang Kristen Ethiopia (Ibn Hisham ed.1860: 107), atau oleh orang-orang Yahudi (Abd al-Razzaq 1972: 318), sementara yang lain seorang peramal atau Kahin entah di Mekah, atau Ukaz atau Dhu'l-Majaz (Ibn Sa'd 1960:166; Nu'aym Abu 1950:95, 116f; Abd al-Razzaq 1972:317). Crone menyimpulkan bahwa apa yang kita miliki di sini tidak lebih dari "lima belas versi fiktif tentang suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi." (Crone 1987:220)

Akibatnya sulit untuk memastikan mana laporan yang otentik, dan mana yang harus dibuang. Inilah masalah yang mengacaukan Muslim dan para orientalis bahkan sampai saat ini.

Back to Index


Diterjemahkan oleh Badranaya dan dikutip dari FFI Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money